Cegah Banjir, PUPR Siap Kebut Pemulihan Danau Tondano di Sulut
Situasi Danau Tondano di Sulawesi Utara yang gawat membuat pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) konsentrasi merevitalisasi danau seluas 4.616 hektar itu. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga siap kebut revitalisasi danau yang menjadi fokus utama nasional ini.
Trik Menempatkan Taruhan Judi Slot
"Danau ialah tampungan air alami yang perlu dijaga secara baik. Karena itu dalam program kerja PUPR bagian Sumber Daya Air (SDA) di Propinsi Sulawesi Utara akan diprioritaskan untuk revitalisasi Danau Tondano supaya jadi fokus utama," ujat Basuki waktu mengevaluasi Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Selasa (29/9/2020).
Basuki memandang revitalisasi danau itu perlu dilaksanakan untuk kembalikan peranan alami danau untuk tampungan air lewat pengerukan, pembersihan gulma air/eceng gondok, pengerjaan tanggul, termasuk juga pengaturan di teritori wilayah saluran sungai. Ini untuk menahan berlangsungnya Banjir yang seringkali dirasakan masyarakat seputar.
"Oleh karenanya, kami bertambah alat harvester untuk bersihkan eceng gondok sama seperti yang telah dilaksanakan di Danau Rawa Pening, Semarang Jawa Tengah," paparnya.
Selanjutnya, Basuki menjelaskan ke depan pekerjaan target utama yang perlu dituntaskan dalam tempo dekat kecuali pengerukan eceng gondok yaitu pembangunan tanggul pemisah tubuh air danau selama 18 km. Dia membidik hal tersebut dapat usai kira-kira 3 tahun.
"Direncanakan untuk pembangunan tanggul semuanya bisa usai dalam tempo 3 tahun ke depan, atau paling lamban tahun 2024. Keperluan anggarannya seputar Rp 1 triliun," katanya.
Diketahui, awalnya Kementerian PUPR sudah mengakhiri revitalisasi Sungai Tondano sebagai sumber air Danau Tondano. Ongkos penyelesaiannya sejumlah Rp 108,6 miliar dengan waktu penerapan tahun 2016-2018. Di tahun 2019 penerapan revitalisasi dianggarkan sejumlah Rp 10 miliar salah satunya untuk pembangunan tanggul pemisah tubuh air danau selama seputar 108 mtr..
Selanjutnya di tahun 2020, pekerjaan revitalisasi diteruskan untuk pembangunan tanggul selama 270 mtr.. Pembangunan tanggul ini mempunyai tujuan menahan berlangsungnya pindah peranan serta okupasi tempat di teritori pinggir danau. Semenjak tahun 2014 sampai tahun 2019 telah terjaga tanggul selama seputar 3 km.
Kecuali pembangunan tanggul, dikerjakan pengaturan sempadan, pembangunan cekdam sedimen hulu inlet, serta pembangunan drainase tempat prioritas.
"Termasuk juga di bagian Cipta Karya akan dilaksanakan pengaturan teritori, supaya tidak muncul teritori di seputar danau serta menjadi pilihan teritori rekreasi kecuali KSPN Likupang," tandas Basuki.